Parid Abdulloh, M.Pd.
Menuju Kepribadian Muslim
Kepribadian Muslim adalah karakter seseorang yang mencerminkan nilai-nilai Islam dalam akhlak, ibadah, dan hubungan sosial.
Ciri-ciri utama kepribadian Muslim:
Keimanan (Faith): Beriman kepada Allah SWT dengan keyakinan yang kokoh.
Referensi: QS. Al-Baqarah: 2-3.
Ketaatan (Obedience): Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Referensi: QS. Ali Imran: 102.
Akhlak Mulia (Good Morals): Meneladani akhlak Rasulullah SAW, seperti jujur, amanah, sabar, dan rendah hati.
Referensi: QS. Al-Qalam: 4.
Ibadah sebagai Gaya Hidup (Worship as a Lifestyle):
Semua aktivitas sehari-hari dapat bernilai ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar. (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Keselarasan antara Iman dan Amal (Faith and Action):
Keimanan harus tercermin dalam perbuatan. (QS. As-Saff: 2-3)
Kepedulian Sosial (Social Responsibility):
Peduli terhadap sesama dan memberikan manfaat kepada orang lain. (QS. Al-Ma’un: 1-3)
Meningkatkan Pemahaman Agama:
Membaca dan memahami Al-Qur'an serta Hadis.
Mengikuti kajian Islam.
Melatih Akhlak Islami:
Berlatih jujur dalam setiap aspek kehidupan.
Menahan amarah dan meningkatkan kesabaran.
Membangun Kebiasaan Positif:
Rutin shalat berjamaah.
Membiasakan diri untuk bersedekah.
Membuat Lingkungan yang Mendukung:
Bergaul dengan teman-teman yang memiliki visi Islami.
Menghindari lingkungan yang tidak kondusif bagi keimanan.
Bimbingan konseling memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa mengembangkan kepribadian Muslim, antara lain:
Memberikan Pemahaman Spiritual: Konselor dapat membantu memahami pentingnya nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Mengatasi Konflik Internal: Bimbingan konseling membantu menyelesaikan masalah emosional yang menghambat perkembangan kepribadian Muslim.
Mendorong Perubahan Positif: Konselor dapat memberikan motivasi untuk mengubah perilaku negatif menjadi perilaku yang Islami.
Pendekatan Individual dan Kelompok:
Konseling dapat dilakukan secara individual atau kelompok dengan membahas tema-tema Islami seperti pengendalian diri, kejujuran, dan tanggung jawab.
Integrasi Nilai-nilai Islam:
Setiap sesi konseling disisipkan ayat Al-Qur’an atau hadis yang relevan. Contoh:
QS. Al-Baqarah: 2 → Pentingnya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
Hadis: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad).
Pembelajaran Akhlak Islami:
Diskusi mengenai akhlak dalam Islam, seperti sikap sabar (QS. Al-Baqarah: 153) dan syukur (QS. Ibrahim: 7).
Refleksi Diri:
Merenungkan perilaku sehari-hari melalui introspeksi dengan panduan konselor.
Sumber Referensi
Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Sahih Bukhari dan Sahih Muslim (kitab Hadis).
Yusuf Al-Qaradawi, Karakteristik Kepribadian Muslim (Ciri-ciri yang Harus Dimiliki Muslim Sejati), 2001.
Hamka, Tasawuf Modern, 2013.
Ghazali, Imam. Ihya' Ulum al-Din.