Parid Abdulloh, M.Pd.
Pendekatan Bimbingan Konseling Islami
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.
(An-Nahl · Ayat 125)
A. Pendekatan bil Hikmah
Hikmah menurut Al-Maraghi dalam kitab Tafsirnya, sebagaimana yang dikutip oleh Masyhur Amin, yaitu perkataan yang tepat lagi tegas yang dibarengi dengan dalil-dalil yang dapat menyingkap kebenaran dan melenyapkan keraguan.
Menurut Toha Jahja Omar seperti yang dikutip oleh Hasanuddin, hikmah adalah bijaksana, artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya dan kitalah yang harus berpikir, berusaha, menyusun, mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang oleh Tuhan.
Kata hikmah mengandung tiga unsur, yaitu :
Unsur ilmu, yaitu adanya ilmu yang shahih yang dapat memisahkan antara yang hak dan yang bathil, berikut tentang rahasia, faedah dan seluk-beluk sesuatu.
Unsur jiwa, yaitu sampainya ilmu tersebut ke dalam jiwa sang ahli hikmah, sehingga ilmu tersebut mendarah daging dengan sendirinya.
Unsur amal perbuatan, yaitu ilmu pengetahuannya yang terhujam ke dalam jiwamampu memotivasi diri untuk berbuat. Dengan perkataan lain, perbuatannya itu dimotori oleh ilmu yang merasuk ke dalam jiwa.
B. Pendekatan al-Mauidzah al-Hasanah
Al-mauidzah al-hasanah adalah memberi nasehat dan memberi ingat (memperingatkan) kepada orang lain dengan bahasa yang baik yang dapat menggugah hatinya sehingga pendengar mau menerima nasehat tersebut.
Menurut Hasanuddin, mengutip pendapat dari M.A. Mahfoeld, almauidzah al-hasanah kata-kata yang santun dan dapat memotivasi perkembangan manusia. Hasanah dalam dakwah maupun konseling Islam paling tidak harus mengandung beberapa unsur berikut:
Didengar orang, lebih banyak lebih baik suara panggilannya
Diturut orang, lebih banyak lebih baik maksud tujuannya,sehingga
Menjadi lebih besar kuantitas manusia yang kembali ke jalan Tuhannya, jalan Allah SWT.
C. Pendekatan al-Mujadalah bi al-lati Hiya Ahsan
Al-mujadalah bi al-lati hiya ahsan yaitu bertukar pikiran dengan menggunakan dalil atau alasan yang sesuai dengan kemampuan berpikirnya. Seorang konselor harus terbuka, dapat mengendalikan emosi, menghargai pendapat orang lain apabila sedang berdebat atau berdiskusi, tidak hanya asal mengeluarkan argumentasi yang hanya membela diri saja karena merasa malu jika argumentasinya dikalahkan pihak lain. Namun di sini yang penting adalah mencari titik temu yang bisa diterima dengan akal atau logis.
Metode konseling Islami paling tidak dapat menggunakan cara-cara yang dapat menyentuh perasaan konseli untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar hikmah dan kasih sayang. Dengan kata lain, pendekatan konseling harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menempatkan penghargaaan yang mulia atas diri manusia.